Profil Desa Gombolharjo

Ketahui informasi secara rinci Desa Gombolharjo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Gombolharjo

Tentang Kami

Desa Gombolharjo, Kecamatan Adipala, Cilacap: perpaduan potensi pesisir di Pantai Bedahan Jongor, geliat ekonomi kreatif, dan ketangguhan masyarakat dalam mitigasi bencana. Menyongsong kemakmuran dari kekuatan agraris dan semangat gotong royong di pesisir

  • Potensi Wisata Pesisir dan Tantangannya

    Gombolharjo memiliki aset wisata berupa Pantai Bedahan Jongor, namun pengembangannya masih berhadapan dengan isu keselamatan dan perlunya pengelolaan profesional untuk menjadi destinasi unggulan.

  • Ketangguhan dan Kesiapsiagaan Bencana

    Berada di lokasi rawan tsunami dan abrasi, desa ini telah membangun sistem mitigasi bencana yang terstruktur melalui program Masyarakat Tangguh Bencana (Mastana), menunjukkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam menghadapi risiko.

  • Ekonomi Berbasis Sumber Daya Lokal

    Perekonomian desa ditopang oleh sektor pertanian, produk UMKM di bidang kuliner dan konveksi, serta didukung oleh keberadaan BUMDes "Margiharjo" sebagai motor penggerak ekonomi desa.

Pasang Disini

Terletak strategis di bibir pantai Samudra Hindia, Desa Gombolharjo, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menampilkan wajah sebuah wilayah yang terus berbenah. Dengan kekayaan alam pesisir dan semangat gotong royong yang terpatri dalam namanya, desa ini menyimpan potensi ekonomi dan pariwisata yang signifikan. Namun di balik pesonanya, Gombolharjo juga hidup dalam realitas kerawanan bencana yang menuntut kesiapsiagaan konstan dari warganya.

Desa yang secara definitif berdiri pada 20 Januari 1997 ini merupakan hasil pemekaran dari Desa Wlahar. Nama "Gombolharjo" sendiri berasal dari dua kata, yakni gombol yang berarti bergerombol atau bersatu dan harjo yang bermakna sejahtera. Filosofi ini menjadi semangat dasar masyarakat dalam membangun desa secara kolektif. Dipimpin oleh Kepala Desa Wagiyo Astoto untuk periode 2019-2025, pemerintah desa bersama warganya berupaya mengoptimalkan sumber daya yang ada, dari sektor agraris hingga geliat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Geografi dan Tata Wilayah

Secara geografis, Desa Gombolharjo menempati lahan seluas 180,5 hektare di wilayah pesisir selatan Kabupaten Cilacap. Lokasinya berbatasan langsung dengan Desa Bunton di sebelah selatan dan Desa Slarang di sebelah barat. Selain diapit oleh desa-desa tetangga, wilayah ini juga bersinggungan dengan aliran Sungai Serayu, memberikan karakteristik lingkungan yang beragam, mulai dari dataran pantai hingga area yang lebih subur untuk pertanian.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap tahun 2022, jumlah penduduk Desa Gombolharjo tercatat sebanyak 3.585 jiwa. Struktur demografi ini menjadi modal sosial yang penting, terutama dengan adanya kelompok-kelompok masyarakat aktif seperti Karang Taruna Bhakti Buana yang kerap terlibat dalam berbagai kegiatan desa.

Aksesibilitas menuju Gombolharjo terbilang baik. Infrastruktur jalan di dalam desa sebagian besar sudah beraspal, yang tidak hanya menunjang aktivitas ekonomi sehari-hari tetapi juga berfungsi sebagai jalur evakuasi vital, mengingat posisi desa yang rawan bencana. Dalam beberapa tahun terakhir, pengembangan infrastruktur digital juga mulai digalakkan, seperti rencana pembangunan jaringan internet oleh pihak swasta pada tahun 2023 untuk meningkatkan konektivitas warga.

Potensi Ekonomi dan Usaha Lokal

Perekonomian Desa Gombolharjo ditopang oleh beberapa sektor utama yang berbasis pada sumber daya lokal. Sesuai dengan konteks wilayah Kecamatan Adipala, sektor pertanian dan usaha mikro menjadi tulang punggung bagi penghidupan sebagian besar masyarakat.

Dalam sebuah acara pada akhir 2021, Kepala Desa Gombolharjo, Wagiyo Astoto, menyebutkan bahwa desanya memiliki sejumlah produk unggulan di bidang pertanian, konveksi, dan kuliner. Sektor pertanian memanfaatkan lahan subur yang ada untuk menanam berbagai komoditas pangan. Sementara itu, industri konveksi skala rumahan dan produk kuliner olahan menjadi motor penggerak ekonomi kreatif di tingkat desa.

Untuk melembagakan dan mengakselerasi potensi ini, pemerintah desa telah membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang diberi nama "Margiharjo". Berdasarkan data klasifikasi BUMDes Kabupaten Cilacap tahun 2021, "Margiharjo" menjadi entitas yang diharapkan mampu mengelola dan mengembangkan unit-unit usaha desa secara profesional, mulai dari pemasaran produk unggulan hingga potensi jasa lainnya. Kehadiran BUMDes ini sejalan dengan program pemerintah pusat untuk mendorong kemandirian ekonomi dari tingkat desa.

Meskipun demikian, tantangan ekonomi masih nyata. Dalam sebuah dialog dengan Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2023, isu kemiskinan dan pengangguran di wilayah Adipala, termasuk Gombolharjo, diakui sebagai persoalan yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Pemberdayaan UMKM dan optimalisasi peran BUMDes menjadi salah satu strategi kunci untuk mengatasi tantangan tersebut.

Sektor Pariwisata: Pesona dan Tantangan Pantai Bedahan Jongor

Sebagai desa pesisir, aset utama pariwisata Gombolharjo ialah Pantai Bedahan Jongor. Pantai ini menawarkan panorama khas pesisir selatan dengan hamparan pasir dan deburan ombak Samudra Hindia. Keberadaan pantai ini membuka peluang bagi Gombolharjo untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata di koridor pesisir Cilacap, melengkapi objek wisata lain di Kecamatan Adipala seperti Pantai Sodong dan Wisata Gunung Selok.

Pantai Bedahan Jongor kerap menjadi tujuan rekreasi bagi masyarakat lokal. Namun, potensinya yang besar masih dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satu isu krusial yaitu aspek keselamatan pengunjung. Sebuah insiden tragis yang terjadi pada November 2024, di mana seorang anak sekolah meninggal dunia akibat tenggelam, menjadi pengingat keras akan pentingnya sistem keamanan dan pengawasan di area pantai.

Untuk menjadi destinasi wisata yang berdaya saing, Pantai Bedahan Jongor memerlukan pengelolaan yang lebih terstruktur. Ini mencakup pembangunan fasilitas pendukung seperti area parkir, warung kuliner yang tertata, toilet umum, serta penempatan petugas penjaga pantai (lifeguard) dan papan peringatan di titik-titik rawan. Keterlibatan BUMDes "Margiharjo" dalam pengelolaan wisata pantai dapat menjadi solusi untuk memastikan pengembangan yang lebih profesional dan berkelanjutan, sekaligus membuka sumber Pendapatan Asli Desa (PADes).

Mitigasi Bencana Sebagai Prioritas Utama

Hidup berdampingan dengan potensi bencana merupakan realitas bagi masyarakat Desa Gombolharjo. Lokasinya yang berada di tepi laut menjadikannya rentan terhadap ancaman tsunami, abrasi pantai, dan banjir rob. Kesadaran akan risiko ini telah mendorong pemerintah desa dan masyarakat untuk menempatkan mitigasi bencana sebagai prioritas utama.

Sekretaris Desa Gombolharjo, Purdiatno, dalam sebuah pernyataan pada September 2022, menjelaskan bahwa desa telah membentuk program Masyarakat Tangguh Bencana (Mastana). Program ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi diwujudkan melalui pembentukan satuan tugas (satgas) yang terdiri dari warga setempat. Satgas ini secara rutin mendapatkan pelatihan dan pembekalan terkait penanggulangan bencana.

"Ini karena lokasi desa kami yang terletak dekat dengan bibir pantai. Ini yang menjadi PR kita, sebagai bentuk nyata kita melakukan penanganan, penanggulangan, dan membekali masyarakat untuk kuat terhadap ancaman bencana," ujar Purdiatno.

Kegiatan nyata dari program Mastana meliputi pelaksanaan sosialisasi dan simulasi evakuasi tsunami secara berkala. Tujuannya ialah agar warga, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, memahami prosedur penyelamatan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Dengan kesiapan ini, diharapkan risiko kerugian, baik materiil maupun korban jiwa, dapat diminimalisir. Upaya ini menjadikan Gombolharjo sebagai salah satu contoh desa di Cilacap yang proaktif dalam membangun ketangguhan komunitas dari tingkat akar rumput.

Masa Depan dan Arah Pembangunan

Memasuki pertengahan tahun 2025, Desa Gombolharjo berada di persimpangan jalan. Periode kepemimpinan saat ini akan segera berakhir, membuka lembaran baru dalam dinamika pemerintahan desa. Ke depan, sinkronisasi antara program pembangunan desa dengan potensi dan tantangan yang ada menjadi kunci keberhasilan.

Pengembangan ekonomi melalui penguatan BUMDes "Margiharjo", profesionalisasi pengelolaan pariwisata Pantai Bedahan Jongor, serta inovasi di sektor pertanian dan UMKM harus menjadi agenda utama. Di sisi lain, program mitigasi bencana perlu terus diperkuat dan diintegrasikan ke dalam setiap aspek perencanaan pembangunan. Dengan fondasi semangat gombol (bersatu) dan visi harjo (sejahtera), Desa Gombolharjo memiliki modal sosial yang kuat untuk terus bergerak maju menjadi salah satu desa pesisir yang mandiri, berdaya saing, dan tangguh di Kabupaten Cilacap.